Powered By Blogger

Minggu, 07 Maret 2010

cuRhaT 5 TuhaN...

Tuhan, haruskah qQ tengadahkan tanganku lagi untuk meminta pertolonganMu?

TuHan, Plis daCh! mAsak Q haRuS beRdOa laGi AgaR Kau menGeRti?

Tuhan, Kau menjadi terlalu mengerti karna ku tidak mengerti, Kau ada karna kami ada, kalau bukan kami, siapa yang akan mengadakan-Mu? ya... itupun Kau tak butuh ;'(

Tuhan, salahkah Q jika Q ingin mengambil stetes dari perhatianMu dengan cra yaNg merEka biLang sLah? dAn Q kini meNjadI Takut, buKan karEna mEreka, tapi kArenA Q taKut slah

TuhAn, diA terLaLu BerhArga, tApi keNapa Kau jAdikAn diA biaSa?

Tuhan... gak papakan kalo saya selalu curhat ma U?

oya Tuhan, apa kabar?ngomong-ngomong bagaimana keadaanMu saat ini? hehe, mungkin mereka menyebutku gila karena menanyakan hal itu padaMu yang tak tersentuh apapun yang ada di dunia ini dan menyebutku tidak waras sewaras mereka yang tidak waras, haruskah aku menjadi seperti mereka yang mengaku waras padahal mereka tidak...

buat para pemalas, kalian bakal sukses

sengaja saya buat catatan ini, catatan ini saya buat tuk para pemalas (seperti saya inilah, hehe) emangnya kenapa, soalnya pemalas tu punya BAKAT tuk SUKSES dari pada orang RAJIN, koq bisa? soalnya pemalas tu cuman ngerjain apa-apa yang membuat senang dan gembira aja, titik. Motivasinya cuma panggilan hidup.
Sedangkan orang rajin... bisa melakukan segala hal meskipun terpaksa, akhirnya... jadilah ia seorang pekerja keras. Yang namanya bekerja keras pasti membawa dua hal: kelelahan fisik, dan penderitaan mental, dengan bonus bibit penyakit. Dan... apa sih yang membuat orang-orang rajin ini bisa terobsesi dengan pekerjaan yang melelahkan siang malam? Biasanya motivasinya adalah uang. Di titik inilah yang membuat orang rajin kalah dengan orang malas; sumber motivasi mereka dalam bekerja berbeda.
trus trus...?
ya itu, coba lihat deh, kalo orang lagi ngerjain sesuatu, Kalau dia bekerja dengan malas-malasan dan loyo serta tidak bergairah, berarti dia adalah orang rajin! Kalau dia bekerja dengan tertawa-tawa, bermain-main, dan kelihatan sangat gembira... berarti ia pemalas!
Penemu-penemu sekaliber Thomas Alva Edison yang menemukan lampu pijar dalam ribuan kali percobaan tak pernah merasa dirinya tengah bekerja keras, ia hanya sedang bermain-main. Bahkan Archimedes menemukan teori gaya dorong ke atas air saat ia sedang bermalas-malasan di dalam bak mandi, dan Newton menemukan teori gravitasi bukan saat ia sedang berpikir keras dan rumit, melainkan saat ia sedang bermalas-malasan bersandar di bawah sebuah pohon, lalu ada apel yang terjatuh menimpanya dan kemudian ia bermain-main dengan pikirannya: Kenapa apel ini jatuh ke bawah?
Mesin bajak sawah diciptakan oleh si pemalas yang tidak mau capek-capek membajak sawah, telepon diciptakan oleh si pemalas yang tidak mau repot-repot pergi ke tempat jauh hanya untuk bicara dengan seseorang.
Sesungguhnya alam semesta itu mendukung orang-orang malas untuk sukses, yaitu mereka yang tidak repot-repot menjadi orang lain, melainkan teguh berkomitmen menjadi diri sendiri dan melakukan apa yang hati mereka minta untuk lakukan.
Sama seperti ajaran Dao-nya Lao zi (Taoisme): Tidak melakukan apa-apa! Kodok tidak perlu memanjangkan lehernya hingga seperti angsa, angsa tidak perlu memanjangkan kakinya hingga seperti jerapah, alam tidak perlu melakukan apa-apa untuk menjadi dirinya sendiri, begitu pula manusia. Penulis yaa menjadi seorang penulis, pemain basket menjadi pemain basket, pemain musik yaa menjadi pemain musik. Dengan demikian barulah bisa hidup sukses.
so, ayo bermalas-malas ria...otre...????

DodoL

seandainya buku itu
sepotong pizza,
pasti banyak orang
yang menyukainya

bila fisika itu
berasa vanilla,
tak perlu repot
untuk mengertinya

dan kalau saja kimia
senikmat susu,
takkan sulit
untuk menikmatinya

oya, coba MTK itu
selezat coklat hangat
hm...
siapa yang tidak akan
suka?

oh, satu lagi,
jika pembahasan biologi
hanya organ reproduksi
siapa yang tidak akan
mengerti
hehehe....
[skalian ama prakteknya, PAK! :-)]