sengaja saya buat catatan ini, catatan ini saya buat tuk para pemalas (seperti saya inilah, hehe) emangnya kenapa, soalnya pemalas tu punya BAKAT tuk SUKSES dari pada orang RAJIN, koq bisa? soalnya pemalas tu cuman ngerjain apa-apa yang membuat senang dan gembira aja, titik. Motivasinya cuma panggilan hidup.
Sedangkan orang rajin... bisa melakukan segala hal meskipun terpaksa, akhirnya... jadilah ia seorang pekerja keras. Yang namanya bekerja keras pasti membawa dua hal: kelelahan fisik, dan penderitaan mental, dengan bonus bibit penyakit. Dan... apa sih yang membuat orang-orang rajin ini bisa terobsesi dengan pekerjaan yang melelahkan siang malam? Biasanya motivasinya adalah uang. Di titik inilah yang membuat orang rajin kalah dengan orang malas; sumber motivasi mereka dalam bekerja berbeda.
trus trus...?
ya itu, coba lihat deh, kalo orang lagi ngerjain sesuatu, Kalau dia bekerja dengan malas-malasan dan loyo serta tidak bergairah, berarti dia adalah orang rajin! Kalau dia bekerja dengan tertawa-tawa, bermain-main, dan kelihatan sangat gembira... berarti ia pemalas!
Penemu-penemu sekaliber Thomas Alva Edison yang menemukan lampu pijar dalam ribuan kali percobaan tak pernah merasa dirinya tengah bekerja keras, ia hanya sedang bermain-main. Bahkan Archimedes menemukan teori gaya dorong ke atas air saat ia sedang bermalas-malasan di dalam bak mandi, dan Newton menemukan teori gravitasi bukan saat ia sedang berpikir keras dan rumit, melainkan saat ia sedang bermalas-malasan bersandar di bawah sebuah pohon, lalu ada apel yang terjatuh menimpanya dan kemudian ia bermain-main dengan pikirannya: Kenapa apel ini jatuh ke bawah?
Mesin bajak sawah diciptakan oleh si pemalas yang tidak mau capek-capek membajak sawah, telepon diciptakan oleh si pemalas yang tidak mau repot-repot pergi ke tempat jauh hanya untuk bicara dengan seseorang.
Sesungguhnya alam semesta itu mendukung orang-orang malas untuk sukses, yaitu mereka yang tidak repot-repot menjadi orang lain, melainkan teguh berkomitmen menjadi diri sendiri dan melakukan apa yang hati mereka minta untuk lakukan.
Sama seperti ajaran Dao-nya Lao zi (Taoisme): Tidak melakukan apa-apa! Kodok tidak perlu memanjangkan lehernya hingga seperti angsa, angsa tidak perlu memanjangkan kakinya hingga seperti jerapah, alam tidak perlu melakukan apa-apa untuk menjadi dirinya sendiri, begitu pula manusia. Penulis yaa menjadi seorang penulis, pemain basket menjadi pemain basket, pemain musik yaa menjadi pemain musik. Dengan demikian barulah bisa hidup sukses.
so, ayo bermalas-malas ria...otre...????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar